Pejabat Pemkot Ikuti Rakor Inflasi Daerah
2024-08-13 04:31:25
Admin Web Portal
LUBUK LINGGAU- Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, H Surya Darma mengikuti rapat koordinasi bersama Kemendagri terkait pengendalian inflasi via zoom meeting di Command Center, Senin (12/8/2024).
Dalam rapat yang dipimpin Plt Sekjen Kemendagri, Tomsi Tohir tersebut Direktur Direktorat Statistik Harga, Windhiarso Ponco memaparkan mengenai tinjauan inflasi dan indeks perkembangan harga minggu kedua Agustus 2024.
Tingkat inflasi Juli 2024 menurut komponen(m-to-m). Komponen Inti mengalami inflasi sebesar 0,18 persen dengan andil inflasi sebesar 0,12 persen.
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi komponen inti adalah emas perhiasan, kopi bubuk, biaya sekolah dasar, biaya sekolah menengah pertama, dan biaya sekolah menengah atas.
Kemudian komponen diatur pemerintah juga mengalami inflasi sebesar 0,11 persen dengan andil inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi komponen diatur pemerintah adalah sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret kretek tangan (SKT).
Komponen bergejolak mengalami deflasi sebesar 1,92 persen dengan andil deflasi sebesar 0,32 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi komponen bergejolak adalah bawang merah, cabai merah, tomat, daging ayam ras, bawang putih, dan telur ayam ras.
Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian, Setyo Budiyanto membahas koordinasi dan pengawalan program prioritas Kementan dalam rangka mendukung pengendalian inflasi di daerah.
Pengawalannya meliputi, memastikan pelaksanaan percepatan kebijakan peningkatan produksi padi melalui intensifikasi dan ekstensifikasi berupa : optimasi lahan rawa, pengusulan calon petani dan calon lokasi (CP/CL) kegiatan pompanisasi (irigasi perpompaan, irigasi perpipaan, bantuan pompa), dan cetak sawah.
"Ruang lingkup pengawalan dari 178 kabupaten/kota pada 16 provinsi meliputi, perkembangan (updating) data dan informasi potensi lahan, calon petani/calon lokasi (CP/CL), realisasi fisik dan pemanfaatan kegiatan optimasi lahan, irigasi perpompaan, Irigasi perpipaan, pompanisasi, perluasan areal tanam (PAT) padi gogo, persiapan cetak sawah, dan kegiatan peningkatan produksi padi melalui APBD," paparnya. (*/jsh)
Berita terkait:
Pelatihan Kewirausahaan Diharapkan Tingkatkan Pengetahuan Pelaku UMKM
Perkembangan Inflasi/Deflasi Juli 2017
IKM Diharapkan Mampu Bersaing Melalui Media Online
Tingkat Inflasi Kota Lubuklinggau 0,06 Persen
Operasi Beras Tekan Harga Pasar
Komoditas Bahan Pangan Penyumbang Inflasi Tertinggi di Lubuklinggau
Lubuklinggau Sudah Ada Rumah Batik dan songket
Inflasi Kota Lubuklinggau Februari 2018 Sebesar 0,88 persen
Riki Junaidi Belanja Perdana di 212 Mart Lubuklinggau
Ketua PKK Kunjungi Pelaku Usaha UP2K